Gimana Buat Cerita Lucu – Live Chat Penulisan Komedi, Bagian 1

Gimana Buat Cerita Lucu – Live Chat Penulisan Komedi, Bagian 1

1. Mas, gimana sih caranya buat cerita lucu itu?

Cerita lucu tentu cerita yang membuat orang tertawa. Kenapa orang tertawa, karena ada kejutan.
Nah kejutan ada karena yang diharapkan dalam benak pembaca/penonton “berbeda” dengan apa yang disajikan dalam tulisan komedi (dan juga film, sitkom, stand up comedy dsb)
Dalam Stand Up Comedy, ada formula Set up dan Punchline. Secara luas formula ini juga bisa dipake dalam komedi dalam berbagai format.

Mudahnya,
Set up itu menciptakan harapan.
Punchline mematahkan harapan.

Contoh, sebuah joke klasik
Dua orang sedang ngobrol. “besok imlek datang ke rumah ya”
“Ternyata kamu keturunan Tionghoa ya, dari siapa? Papa atau Mama mu?”
“Bukan, Hape gue yang keturunan Tionghoa.”
Baris pertama dan kedua, menciptakan harapan di benak pembaca, bahwa imlek diperingati oleh orang Tionghoa.
Baris ketiga mematahkan harapan, ternyata yang Tionghoa adalah hapenya.

Contoh lain
Di Jogja ada brownies yang terbuat dari ketela. Barusan di tivi, ada pizza dari ketela juga.
Lama-lama bakal ada getuk dari ketela juga.
Tahukan mana set up dan punchline. Ketika Brownies dan Pizza terbuat dari ketela, pembaca akan berpikir, “makanan apa lagi yang dibuat dari ketela?” Lalu harapan itu dipatahkan oleh Getuk, yang kita tahu memang terbuat dari ketela.

Dalam variety show atau dagelan, set up dan puncline bisa diwujudkan dalam dialog antara karakter, Sule dengan Andre. Desta dan Vincent. Begitu juga dalam novel atau cerpen komedi, bisa dilakukan dengan bentuk dialog.

2. Adakah pakem-pakem komedi dalam bercerita?

Jika pakem dimaknai sebagai batasan, maka setiap komedian punya batasan sendiri.
Raditya Dika punya batasan filmnya bisa ditonton cewek 13 tahun yang nonton ke bioskop sama bapaknya. Artinya dalam film Raditya Dika, tidak akan ada adegan ciuman atau kata umpatan/kasar. Karena kita atau Raditya Dika bisa membayangkan betapa protektifnya Bapak ke anak cewek 13 tahun. Kenapa 13 tahun? Itu batasan umur Remaja untuk film Indonesia.

Srimulat punya batasan tidak menampilkan karakter orang difable. Makanya kita melihat adanya orang yang cacat (misalnya gagap) dalam lawakan Srimulat. Mereka juga enggak bahas politik. Bisa jadi karena berada di jaman Orde baru. Atau mereka sering dapat job ngelawak dari TNI. Meskipun setelah reformasi, pelawak Srimulat juga enggak bahas soal politik.

Berbeda dengan Bagito. Bagito ngomongin komedi politik dalam batasan atau metafora pak RT dan hansip. Sedang Efendi Gazali bisa memparodikan presiden dan wapres dalam Republik BBM.

Secara umum, batasan komedi tidak boleh menertawakan orang yang tidak ingin berada pada kondisi tersebut.
Misalnya kita tidak boleh menertawakan orang miskin, karena tidak ada orang yang ingin berada dalam kondisi tersebut. Kecuali…. sekali lagi kecuali orang itu yang bercerita sendiri. MIsalnya dalam Stand Up, ada komika Dani yang difable, (duduk di atas kursi roda) maka ia bisa bercerita bagaimana “lucunya” dirinya.

Related Post
Melatih Sense of Humour melalui Stand Up Comedy

Hari Jumat, 4 September 2015 lalu, gue perform di panggung open mic. Ya, gue tampil sebagai seorang stand up comedian, Read more

Asma Nadia

Asma Nadia bersama buku karya Rio Nisafa, antara lain Facebook Love Story, Fiksimini Facebook, Tertawalah Bersamaku, Roy dan Joko, Mereka Read more

Facebook Love Story & Fiksimini Facebook : Review Pembaca

Imam Wahyudi, cerpenis muda Yogyakarta, sedang mereview buku "Facebook Love Story" dan "Fiksimini Facebook". Kedua buku tersebut merupakan karya Rio Read more

Mereka Bilang, Gue Playboy : Komentar Pembaca

Kariyo Tulus mas Muh Rio Nisafa, terima kasih atas tips2 playboynya sumber Rahmi Anisa beneran.. recommended bgt utk dibaca.. gw Read more