
Buka Puasa yang Tak Biasa
Puasa di Ramadan 2020 emang terasa beda. Ada pandemi Covid-19 menjadikan acara yang melibatkan kerumunan ditiadakan. Salah satunya kebiasaan Bukber, alias buka bersama. Tapi gue masih ingat cerita sekitar acara bukber sekitar setahun lalu bareng sohib gue yang paling absurd, Vey.
Ceritanya tahun lalu, Vey ngajakin bukber. Dia udah chat detail acaranya. Ia bahkan mau bayarin sekaligus. Tetapi gue tolak secara tegas. Alasannya Vey ngajak Bukber di warteg bergorden.
Tapi begitu Vey. Kadang kelakuannya absurd. Seminggu sebelumnya, dia ngaku enggak kuat nahan lapar dan haus, padahal saat sahur dia udah minum obat kuat.
Puasa adalah Ujian
Puasa adalah ujian, seberapa kita mampu menahan. Kita ini diuji melalui puasa, jadi harus kuat menghadapi lapar, haus, amarah dan koleksi jav di eksternal hard disk.
Godaan puasa itu macam-macam. Liat iklan sirup di tivi, jadi pengen. Liat food court, jadi pengen. Liat warteg bertirai, jadi masuk.
Ngomongin puasa, pasti lu pernah dapat pesan di WA group atau beranda Facebook tentang animasi makanan dan minuman. Jangankan Es teler atau es buah, es teh aja kadang menggoda, apalagi ada nasi rendang dengan gulai kepala ikan.
Tapi kalo orang beriman, pasti kuat menjalani puasa. Karena hanya orangtuanya beriman yang memenuhi kewajiban berpuasa.
Kebiasaan Bukber
Ajakan Vey bukber menunjukkan bahwa bukber, buka bersama adalah salah satu kebiasaan masyarakat kita di bulan puasa. Yang gue heran, buka puasa itu ya bersama-sama, waktu magrib. Enggak ada orang yang buka puasa di waktu isya, dan orang lain di waktu ashar.
Biasanya bukber diikutin ma reunian. Reuni sekolah, atau reuni kampus. Tapi kemarin ada temen gue yang datang di acara bukber sekaligus reuni SMA. Dia datang sendirian. Setiba di lokasi, dia baru menyadari bahwa dia homeschooling.
Ada juga temen gue yang enggak pernah datang reuni SMA, enggak pernah sama sekali. Ketika gue tanya alasannya, ternyata alasannya bikin gue kaget. Ternyata dia anak STM.
Bagaimanapun buka puasa bersama itu selain seru juga bisa menjalin silaturahmi. Karena lebih baik rame-rame buka puasa bersama, daripada diem-diem buka puasa sendirian.
Jadi kalo Vey enggak ngajak buka bersama lagi, gue curiga. Kalo dia diam-diam buka puasa sendirian, di warteg bergorden.
2 comments found